“Bilah Pedang” Prajurit Berhasil Ciptakan Jalur Evakuasi Erupsi Merapi Baru

“Bilah Pedang” Prajurit Berhasil Ciptakan Jalur Evakuasi Erupsi Merapi Baru

Klaten – Pangang, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Nandang Nuryanto kini akhirnya benar-benar terwujud. Harapan ingin membangun jalan di desanya yang bisa mengurai jalur evakuasi jika suatu saat terjadi erupsi Gunung Merapi akhirnya kini terwujud. Menyusul TNI Kodim 0723/Klaten memutuskan Desa Panggang dijadikan desa sasaran TMMD Reguler ke-96 tahun 2016. Dandim 0723/Klaten, Letkol Inf. Bayu Jagat memutuskan salah satu sasaran fisik di TMMD tersebut adalah betonisasi ruas jalan yang memang sudah lama digagas pembangunannya oleh Kades Nandang bersama perangkat desa dan tokoh masyarakat desa setempat.”Belajar dari peristiwa erupsi Gunung Merapi tahun 2010, dimana banyak pengungsi yang mengalami kecelakaan dan menimbulkan korban jiwa saat melintas di desa Panggang, kami dengan para perangkat dan tokoh masyarakat berpikir keras bagaimana bisa membangun jalan yang bisa dijadikan jalur evakuasi baru yang ada,” ungkap Kades Panggang, Nandang Nuryanto, yang ditemui di lokasi TMMD Kodim Klaten.

Panjang lebar Kades Nandang mengurai peristiwa Erupsi Merapi tahun 2010. Desa Panggang, Kecamatan Kemalang, Desa Panggang, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, letaknya persis di bawah lereng bagian Selatan puncak Gunung Merapi. Diperkirakan hanya berjarak delapan Km dari puncak Merapi.

TNI Kodim Klaten dinilai cukup efektif dengan membangun ruas jalan di desa Panggang yang kelak bisa menjadi jalur pemecah pengungsi jika sewaktu-waktu terjadi erupsi Gunung Merapi.”Karena keterbatasan dana desa, bayangan saya hanya melalui TMMD kami akan bisa membangun jalan itu. Dan sekarang akhirnya kesampaian,”ungkap Nandang Nuryanto.

Menurutnya, kebetulan Desa Panggang merupakan salah satu jalur evakuasi jika terjadi erupsi Merapi.Sementara selama ini jalur evakuasi yang ada hanya satu jalur dan kondisinya sudah tidak memadai.Sehingga saat erupsi Merapi tahun 2010 di jalur itu banyak terjadi kecelakaan, dan bahkan sempat menimbulkan korban jiwa.

Korban Tewas

Masih lekat diingatkan Kades Nandang, saat terjadi erupsi Merapi tahun 2010, karena hanya ada satu jalur evakuasi dan kondisinya sudah banyak titik jalan yang rusak, sehingga mengakibatkan banyak pengungsi yang kebanyakan berasal dari Balerante dan Cangkringan, Kali Tengah, Singlar, Gading, Glagaharjo, diperkirakan mencapai 4.000 orang, berdesak-desakan hingga mengalami kecelakaan. Bahkan hingga menimbulkan korban jiwa di lokasi.”Waktu itu, saya bersama relawan sempat kuwalahan untuk memberi pertolongan para pengungsi yang mengalami kecelakaan,”tambahnya.

Tercatat ada enam pengungsi yang meninggal di jalur evakuasi, karena kecelakaan akibat berdesak-desakan. Masing-masing Kuat Wido, Ny. Paiyem, Nuryantoro dan istrinya yang bernama Bur, Mirso dan Soto Gino. Sementara tidak terhitung lagi berapa orang yang mengalami kecelakaan, dan akhirnya meninggal di pengungsian sebanyak 11 orang.”Waktu itu pengungsi yang masuk Desa Panggang dari Balerante dan Cangkringan sebanyak 5.000 orang lebih, dan yang tinggal sementara di Desa sebanyak 1.800 orang. Mereka kami tempatkan di sejumlah lokasi, diataranya di Balai Desa, Kantor relawan/Rasta Fm. Termasuk ebagian besar di lapangan desa kami,” kenang Nandang.

Ucapan puji syukur, terimakasih kini mengalir dari warga Desa Panggang khususnya, dan Pemkab Klaten pada umumnya, menyusul lewat TMMD Reguler ke-96 Kodim 0723/Klaten, TNI bersama warga telah rampung membangun jalan beton sepanjang 1,5 Km atau tepatnya sepanjang 1.595 Meter dengan lebar tiga Meter dan ketebalannya 0,1 Meter. Dengan jalan terebut akan memecah jalur evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi erupsi Gunung Merapi.

Di setiap harinya mulai tanggal 3 April hingga 1 Juni 2016, ratusan prajurit Kodim Klaten yang tergabung dalam Satgas TMMD bersama warga setempat, gugur gunung membangun jalan sasaran tersebut. Hasilnya, diluar dugaan, ada tambahan volume, yakni panjang betoniasi jalan ditambah 150 Meter, dan dua titik gorong-gorong.

Menurut Nandang Nuryanto, pada pra TMMD, pedang prajurit dan warga melakukan pembabatan sejumlah tumbuhan semak belukar, di lokasi jalan yang akan di beton.”Karena sudah lama pembangunan jalan itu diidamkan, semangat warga begitu antusias, untuk memulai pekerjaan besar itu,” jelasnya.

Kini, jalan beton sepanjang 1,5 Km atau tepatnya sepanjang 1.595 Meter dengan lebar tiga Meter dan ketebalannya 0,1 Meter telah diresmikan seiring upacara penutupan TMMD Reguler ke -96 Kodim 0723/Klaten, Rabu (01/06/2016), yang dipimpin oleh Danrem 074 /Wrt, Kolonel Inf, Maruli Simanjuntak.

Danrem mengapresiasi, dari sejumlah sasaran proyek fisik yang dikerjakan di program TMMD Kodim Klaten. Yakni, meliputi rehab Rumah Tidak Layak Huni, Betonisasi Jalan, Jambanisasi dan rehab Masjid semuanya sudah selesai 100 persen. Dari empat sasaran tersebut yang sangat menonjol yaitu over prestasi pengerjaan dibetonisasi jalan sepanjang 180 Meter, lebar tiga Meter dan tebal delapan Cm.

Ke depan, setelah diresmikan bersamaan penutupn TMMD, Kades Nandang menyatakan, bahwa sesuai hasil rembug desa, pihaknya bersama warga masyarakat, jalan yang dibangun TNI bersama warga masyarakat itu tidak diperkenankan untuk dilewati oleh truk pengangkut galian C. Harapannya, supaya jalan awet, dan memang disepakati jalan hanya diperuntukan untuk jalur evakuasi.

Sementara itu, Dandim 0723/Klaten, Letkol Inf. Bayu Jagat ketika diminta tanggapannya, mengemukakan, penentuan titik lokasi desa sasaran maupun titik kegiatan di TMMD Reguler ke-96 di wilayahnya, melalui proses panjang. Hal itu dimaksudkan agar azas manfaat TMMD benar-benar mengena dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.”Dan itulah hasilnya, karena memang kami dari jajaran Kodim Klaten ingin berbuat yang terbaik untuk rakyat,” tegasnya.

Dijelaskan Dandim Bayu Jagat, di TMMD Reguler yang dilaksanakan di Desa Panggang, Kecamatan Kemalang, ada sejumlah kegiatan fisik, dimana sasaran fisik utamanya adalah pembangunan jalan lingkar evakuasi baru di desa tersebut. “Penentuan itu berdasarkan usulan warga Desa Panggang, yakni membuat sudetan jalan dengan sistem rabat beton, sebagai jalan evakuasi baru. Karena usulan dari warga Panggang cukup potensial dan efektif, akhirnya proyek fisik utama di TMMD Kodim Klaten 2016, ditentukan membeton jalan sepanjang 1.595 meter, dengan lebar tiga meter dan ketebalan 0,1 meter,” jelasnya.

Selain betonisasi jalan, lanjut Bayu Jagat, sasaran fisik lain diantaranya, rehabilitasi 10 rumah tak layak huni (RTLH), pembuatan jamban sebanyak delapan unit dan lain-lain.Disamping sejumlah kegiatan non fisik lainnya.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
1
love
0
funny
0
angry
1
sad
0
wow
0